Awalnya Cuma Penasaran Sama Gitar Murah di Kosan
Namanya Dafa, mahasiswa semester lima di salah satu kampus negeri di Jogja. Gak pernah ikut les musik, gak punya latar belakang keluarga seniman, dan juga bukan anak band. Tapi suatu malam, karena gabut dan bosen belajar, dia ambil gitar murah yang udah lama nongkrong di pojok kamar kosannya—buat sekadar iseng neken-neken senar sambil nunggu game *Mahjong Ways* PGSOFT loading.
Dari situlah semuanya dimulai. Waktu itu, dia cuma bisa satu kunci dasar, dan petikan pun masih belepotan. Tapi tiap kali dia main game, tangan kirinya refleks nyentuh senar gitar, dan 15 menit itu jadi ritual. “Gue main slot bukan buat cari cuan, tapi buat refreshing. Nah, gitar itu jadi pengiring. Lama-lama malah jadi bagian dari latihan,” katanya.
Multitasking yang Gak Disangka Efektif
Biasanya, orang bilang fokus harus satu arah. Tapi Dafa justru merasa ritme dari game Mahjong Ways ngebantu dia belajar konsentrasi sambil ngelatih feeling musik. “Di game itu ada pola. Kayak waktu tumble tile pecah, itu ritmenya berasa. Gue ikutin pakai petikan. Kadang jadi semacam metronom alami,” ujarnya.
Setiap malam, sebelum tidur, dia kasih dirinya waktu 15 menit. 5 menit main slot sambil santai, 10 menit sisanya buat ngulik chord yang dia temukan dari internet. Kadang malah sebaliknya—pas lagi dapet scatter dan freespin, dia pause gamenya dan balik ke gitar. “Itu semacam jeda yang produktif,” kata Dafa sambil ketawa.
Latihan Singkat Tapi Konsisten
Dafa gak pernah ngoyo. Dia tahu dia bukan musisi profesional. Tapi dia pegang satu prinsip: latihan sebentar setiap hari lebih baik daripada semangat besar tapi putus di tengah jalan. “Gue gak target bisa dalam sebulan. Gue target bisa nikmatin tiap menit latihan,” jelasnya.
Dari kebiasaan itu, dia mulai bisa main lagu-lagu sederhana. Jari-jarinya lebih lentur, pendengarannya makin tajam. Dan yang paling terasa—dia makin sabar. Dalam game, dia gak gampang panik kalau scatter telat muncul. Dalam bermain gitar, dia gak frustasi waktu kunci bar-nya belum bunyi sempurna. Semua itu hasil dari konsistensi kecil yang terasa dalam jangka panjang.
Jadi Lebih Peka Terhadap Ritme dan Suasana
Satu hal yang gak disadari Dafa: ternyata, game dan musik ngajarin dia tentang membaca suasana. Dari Mahjong Ways, dia belajar kapan harus sabar, kapan harus ambil risiko. Dari gitar, dia belajar mengenali tempo dan tekanan. Kombinasi dua hal ini bikin dia makin peka terhadap ritme, bukan cuma di game dan musik, tapi juga dalam kehidupan sehari-hari.
“Gue jadi bisa bedain mood orang dari cara dia ngomong. Sama kayak bedain tempo chord sama tempo tumble di game. Ada nuansa yang bisa ditangkap kalau kita latih fokus,” katanya. Gak heran, sekarang Dafa juga dipercaya jadi moderator di forum komunitas kampus karena dianggap tenang dan bisa ngatur suasana.
Dari Kosan Sempit ke Ruang Ekspresi Luas
Sekarang, Dafa rutin upload video pendek petikan gitarnya ke Instagram Reels dan TikTok. Bukan buat pamer skill, tapi buat ngajak orang lain yang merasa “telat belajar” buat mulai dari mana pun. “Gue aja mulai dari 15 menit, sambil main game pula. Jadi gak ada alasan buat gak mulai,” ujarnya.
Beberapa video Dafa bahkan udah masuk explore dan sempat di-repost akun komunitas musik pemula. Dan yang paling bikin dia senang, ada orang DM bilang terinspirasi buat balik latihan lagi setelah sekian lama berhenti. “Gue seneng bisa bikin orang ngerasa proses itu gak harus serius banget. Bisa santai, tapi tetap konsisten,” ucapnya.
Refleksi: Proses Kecil yang Membentuk Karakter
Dafa gak pernah niat jadi musisi. Tapi dari proses belajarnya yang unik—15 menit sehari sambil main Mahjong Ways—dia nemu banyak hal yang gak dia duga. Bukan cuma skill, tapi juga pengendalian diri, konsentrasi, dan kesadaran atas waktu. Hal-hal yang gak selalu diajarkan di kelas, tapi justru terasa banget efeknya di kehidupan nyata.
Buat kamu yang ngerasa waktu terbatas, atau nunggu punya alat lengkap dulu baru mulai belajar sesuatu, kisah Dafa mungkin bisa jadi reminder: mulai aja dulu, dari yang kecil. Gak harus sempurna. Karena sering kali, yang bikin kamu berkembang bukan jam belajarnya, tapi niat kecil yang kamu ulang setiap hari tanpa putus.
Bonus